Unpopular Opinion: Komunikasi dan Kepercayaan Bukan Kunci Utama dalam Sebuah Hubungan
Semua orang selalu berkata kalau ingin sebuah hubungan berjalan baik dan langgeng, yang harus pasangan itu lakukan adalah menjaga komunikasi dan kepercayaan. Pertanyaannya sekarang adalah apakah komunikasi dan kepercayaan saja cukup untuk melindungi sebuah hubungan? Apakah dengan komunikasi yang baik saja cukup untuk mencegah pasangan berselingkuh? Apakah hanya dengan percaya saja sudah bisa menjamin pasangan tidak akan berselingkuh? Tidak.
Seseorang akan tetap berselingkuh meski komunikasi dan kepercayaan yang dibangun sudah kuat. Sebuah hubungan tetap bisa berakhir dengan alasan bosan meski komunikasi dan kepercayaan sudah terbentuk dengan sempurna.
Aku sudah sangat familiar dengan cerita perselingkuhan dan drama-drama lain dalam sebuah hubungan. Suatu hari, temanku pernah bercerita jika ia diselingkuhi oleh pasangannya. Padahal aku tau dengan pasti bagaimana baiknya pola komunikasi mereka. Aku juga pernah mendapati temanku mengakhiri hubungannya hanya karena ia merasa stuck dan jenuh. Padahal, mereka sering bertemu dan hubungan mereka selalu berjalan seru.
Pada kasus lain, temanku berperan sebagai orang yang berselingkuh dalam hubungannya. Dia bilang kalau dia bosan dengan pacarnya. Aku bisa membayangkan jika pasangannya menaruh kepercayaan yang dalam kepada temanku ini. Tentu saja, karena selama berpacaran, ia mencitrakan diri sebagai seorang yang alim dan setia. Siapa yang tidak akan percaya?
Narasi-narasi perselingkuhan dan drama lainnya dalam sebuah hubungan cukup membuatku trauma duluan. Meskipun aku belum pernah mengalaminya secara langsung. Bukti-bukti nyata tersebut diperparah dengan fakta bahwa manusia sejatinya adalah eksistensi yang cukup kompleks. Tetapi akhirnya dari fenomena-fenomena tersebut aku mengambil kesimpulan jika sekadar menjaga komunikasi dan saling percaya bukan jaminan hubunganmu akan baik-baik saja.
Menurutku, dalam menjalin komitmen bentuk apapun, yang diperlukan adalah tanggung jawab. Kepercayaan saja tanpa diiringi tanggung jawab tidak akan menjamin apa-apa. Komunikasi saja tanpa dibarengi dengan tanggung jawab juga tidak akan menjamin hubungan akan berjalan dengan baik.
Komunikasi tanpa rasa tanggung jawab di dalamnya sama saja bohong. Orang yang tidak memiliki rasa tanggung jawab, dalam setiap komunikasinya bisa saja ia menyelipkan banyak dusta tanpa rasa bersalah. Pada akhirnya, mungkin kamu merasa komunikasimu dan pasangan berjalan lancar, namun jika itu tidak dilandasi oleh rasa tanggung jawab, kamu bahkan tidak akan tau apakah dia berbohong atau tidak, apakah ada yang disembunyikan atau tidak.
Pun demikian dengan kepercayaan. Tanpa rasa tanggung jawab, kepercayaan yang kamu berikan tentu akan dipermainkan. Dia dengan sadar memanfaatkan kepercayaanmu untuk melakukan hal-hal yang dia inginkan. Seringkali yang terjadi, semakin percaya kita terhadap pasangan semakin besar kemungkinan kita akan diselingkuhi nantinya.
Dalam menjalin hubungan, menurutku pola pikir yang seharusnya terbentuk adalah; aku punya tanggung jawab untuk menjadi lebih bisa dipercaya, dan dia punya tanggung jawab untuk belajar percaya. Kalau ternyata yang terjadi adalah hal yang sebaliknya; ia terlalu percaya. Maka aku punya tanggung jawab untuk tidak merusak kepercayaannya, dan dia punya tanggung jawab untuk tidak mudah memecah kepercayaannya padaku.
Kuncinya adalah: tanggung jawab.
Pastikan kamu adalah orang yang bertanggung jawab agar kamu dipertemukan dengan orang yang sama bertanggung jawabnya.
0 comments